Quantcast
Channel: Baguseven 'blog
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1407

Ulang Tahun ke-180 Sir Henry William Perkin di Logo Google

$
0
0
https://www.google.co.id/logos/doodles/2018/sir-william-henry-perkins-180th-birthday-5924016089989120-l.png 

Kalau bukan karena penemuan Sir Henry William Perkin, industri tekstil saat ini mungkin masih kesulitan memproduksi pewarna, khususnya untuk warna ungu yang dulu terkenal mahal. Sir Henry William Perkin, seorang ahli kimia asal Inggris, menemukan pewarna sintetis secara tidak sengaja saat sedang bersih-bersih laboratorium usai melakukan eksperimen untuk membuat quinine (obat malaria) sintetis pada 1856. Residu larutan kimia yang coba dibersihkan Sir Henry William Perkin dengan alkohol ternyata meninggakan noda berwarna ungu terang. Setelah diuji, ternyata “noda” tersebut bisa digunakan sebagai pewarna pakaian yang stabil dan tahan lama. Alih-alih membuat quinine yang ditugaskan oleh dosennya di Royal College of Chemistry, London, ketika itu, Sir Henry William Perkin pun malah menemukan pewarna sintetis (aniline dye) pertama. Sir William Henry Perkin Sir William Henry Perkin(Wikipedia) Produk perdananya yang berwarna ungu tadi dinamai sebagai “mauveine”. Pada era tersebut, warna ungu banyak dicari untuk pewarna pakaian karena berkesan aristokrat. Namun, pewarna ungu mahal dan sukar diperoleh. Advertisment Penemuan mauveine membuat warna ungu jadi mudah dan murah untuk diterapkan di pakaian. Sir Henry William Perkin pun beralih ke sektor manufaktur untuk memproduksi mauveine yang lantas laku keras dan memicu tren warna ungu di dunia fashion ketika itu. Saking ngetrennya, bahkan Ratu Inggris Victoria mengenakan gaun ungu yang diwarnai dengan mauveine saat berada di Royal Exhibition tahun 1862. Penemuan Sir Henry William Perkin segera diikuti oleh kemunculan pewarna sintetis lain, seperti fuchsine, safranine, dan induline. Sir Henry William Perkin sekaligus mengawali berdirinya industri kimia untuk pewarna sintetis dan kerabatnya, industri farmasi. Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari keterangan di laman Google Doodle, Senin (12/3/2018), doodle hari ini dibuat untuk mengenang Sir Henry William Perkin yang lahir 180 tahun lalu pada 1838. Perancangnya adaalah ilustrator Sonny Ross yang juga asal Inggris seperit Perkin. Sir Henry William Perkin dianugerahi gelar bangsawan “Sir” pada 1906. Dia meninggal dunia setahun setelahnya karena pneumonia dan komplikasi lain.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa Sir William Henry Perkin yang Jadi Google Doodle Hari Ini?", https://tekno.kompas.com/read/2018/03/12/07253407/siapa-sir-william-henry-perkin-yang-jadi-google-doodle-hari-ini.
Penulis : Oik Yusuf
Editor : Reza Wahyudi
Kalau bukan karena penemuan Sir Henry William Perkin, industri tekstil saat ini mungkin masih kesulitan memproduksi pewarna, khususnya untuk warna ungu yang dulu terkenal mahal.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari keterangan di laman Google Doodle, Senin 12 Maret 2018, doodle hari ini dibuat untuk mengenang Sir Henry William Perkin yang lahir 180 tahun lalu pada 1838.

Sir Henry William Perkin, seorang ahli kimia asal Inggris, menemukan pewarna sintetis secara tidak sengaja saat sedang bersih-bersih laboratorium usai melakukan eksperimen untuk membuat quinine (obat malaria) sintetis pada 1856.

Residu larutan kimia yang coba dibersihkan Sir Henry William Perkin dengan alkohol ternyata meninggakan noda berwarna ungu terang.

Setelah diuji, ternyata “noda” tersebut bisa digunakan sebagai pewarna pakaian yang stabil dan tahan lama. Alih-alih membuat quinine yang ditugaskan oleh dosennya di Royal College of Chemistry, London, ketika itu, Sir Henry William Perkin pun malah menemukan pewarna sintetis (aniline dye) pertama.

http://lowres-picturecabinet.com.s3-eu-west-1.amazonaws.com/43/main/11/89933.jpg
(sumber gambar :  lowres-picturecabinet.com)
Sir William Henry Perkin Sir William Henry Perkin(Wikipedia) Produk perdananya yang berwarna ungu tadi dinamai sebagai “mauveine”.

Pada era tersebut, warna ungu banyak dicari untuk pewarna pakaian karena berkesan aristokrat. Namun, pewarna ungu mahal dan sukar diperoleh. Advertisment Penemuan mauveine membuat warna ungu jadi mudah dan murah untuk diterapkan di pakaian.

Sir Henry William Perkin pun beralih ke sektor manufaktur untuk memproduksi mauveine yang lantas laku keras dan memicu tren warna ungu di dunia fashion ketika itu.

Saking ngetrennya, bahkan Ratu Inggris Victoria mengenakan gaun ungu yang diwarnai dengan mauveine saat berada di Royal Exhibition tahun 1862.

Penemuan Sir Henry William Perkin segera diikuti oleh kemunculan pewarna sintetis lain, seperti fuchsine, safranine, dan induline.

Sir Henry William Perkin sekaligus mengawali berdirinya industri kimia untuk pewarna sintetis dan kerabatnya, industri farmasi.

Perancangnya adaalah ilustrator Sonny Ross yang juga asal Inggris seperit Perkin. Sir Henry William Perkin dianugerahi gelar bangsawan “Sir” pada 1906. Dia meninggal dunia setahun setelahnya karena pneumonia dan komplikasi lain. 


Penulis : Oik Yusuf
Editor : Reza Wahyudi

Sumber :  tekno.kompas.com

Viewing all articles
Browse latest Browse all 1407

Trending Articles